Hal ini bermula ketika dirinya melakukan pengisian pada 28 Maret lalu.
“28 Maret 2024 saya isi bensin di salah satu “Pertamina” di Maros, cuma Rp50 ribu karena cuma mau numpang toilet saja dan bensin juga baru berkurang 2 balok, Pertamina ini masih baru, lumayan besar tapi agak sepi,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Dua hari berselang, dirinya kembali melakukan pengisian di tempat yang sama senilai Rp150 ribu.
“Tanggal 30 Maret otw ke Makassar karena sudah dua hari bensin juga sudah berkurang kalau tidak salah 4/5 balok, akhirnya isi lagi Rp150 ribu di pom bensin “Pertamina yang sama,” sambungnya.
Beberapa hari berselang, mobilnya yang dikendarainya tiba-tiba mengeluarkan bau aneh bergetar dan akhirnya mati.
“Kebetulan kemarin ada urusan di Makassar singgahlah saya di salah satu tempat makan untuk beli menu buka puasa. Karena terakhir saya beli bensin di tanggal 30 Maret dan setelah di Makassar sudah tidak mengisi lagi, waktu di Makassar juga lumanyan keliling dari pagi-sore akhirnya bensi sisa tiga balok. Masya Allahnya masih ditolong pas sampai parkiran tiba-tiba mobil mengeluarkan bau dan bunyi yang aneh, terus bergetar kemudian mati sendiri, waktu saya mau nyalakan kembali malah lampu indikatornya nyala semua,” bebernya.
Setelah beberapa kali mencoba menyalakan mesin mobil namun tak berhasil, ia akhirnya memutuskan menelpon salah satu bengkel yang berada di Jalan Urip Sumoharjo.
Setelah melakukan pengecekan, pihak bengkel lalu menguras bahan bakar yang ada di tangki mobil tersebut. Rupanya, bensin di tangki mobil miliknya tercampur dengan air.