Bantimurung, MAROSnews.com – Taman Arkeologi Lelang-Leang yang terletak di Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros, diharapkan menjadi warisan dunia yang diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Hal tersebut diutarakan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan XIX, Andriany, dalam sambutannya saat menerima kunjungan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, di Taman Arkeologi Leang-Leang, Selasa (14/1/2024).
“Taman Arkeologi Leang-Leang sudah menjadi objek penelitian dan banyak menarik minat penelitian internasional. Harapannya semoga menjadi warisan dunia yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya,” kata Andriany.
Selain itu, Andriany juga menyampaikan tentang okupasi Taman Arkeologi Leang-Leang yang luasnya kurang lebih 4 ribu hektar. Sementara untuk pengunjung Andriany menyebut sebanyak kurang lebih 70 ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Menanggapi hal itu, Menbud Fadli menyampaikan bahwa memang seharusnya Taman Arkeologi Leang-Leang menjadi warisan dunia yang diakui oleh UNESCO.
“Harusnya ini diakui oleh UNESCO sejak dulu. Tapi untuk prosesnya kita akan buat naskah akademiknya dulu,” ujar Fadli dalam sambutannya.
Selain itu, Fadli juga menyampaikan bahwa Taman Arekologi Leang-Leang merupakan bukti keberadaan manusia puluhan ribu tahun yang lalu.
Bahkan kata dia, penemuan – penemuan arkeologi di leang-lelang Maros telah membuktikan bahwa peradabannya jauh lebih tua dibandingkan dengan penemuan di gua El Castillo Prancis yang sebelumnya dianggap paling tua. (*)