MN, Maros-Memasuki awal musim penghujan, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maros nomor urut 2, Chaidir Syam – Suhartina Bohari mengimbau warga untuk tetap waspada dengan bencana alam yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Menurutnya, selain banjir dan longsor, Maros juga sangat rawan angin puting beliung.
Hal itu disampaikan oleh Suhartina Bohari saat menggelar pertemuan dengan warga di kecamatan Turikale yang juga sebaian besar wilayahnya langganan banjir setiap tahun. Putri almarhum Haji Bohari itu berjanji akan segera mengatasi persoalan banjir dan bencana alam lainnya saat terpilih di Pilkada Maros.
“Kami mengimbau agar bapak ibu mulai saat ini waspada dengan bencana alam karena memang sudah masuk awal musim hujan. Soal banjir, kami dari Maros keren memang sudah menyiapkan program khusus dengan melakukan pengerukan sungai, penanaman pohon di hulu dan perbaikan drainase,” kata Suhartina, Rabu (11/11/2020).
Lebih lanjut, mantan anggota DPRD Maros itu menyebutkan, selain upaya pencegahan, dari sisi penanggulangan bencana alam seperti banjir, pihaknya akan lebih memaksimalkan kinerja tim reaksi cepat di BPBD dalam melakukan evakuasi maupun penyaluran bantuan bagi korban bencana.
“Dari sisi penanggulangan bencana, kita akan lebih meningkatkan peran tim reaksi cepat dari BPBD dalam melakukan evakuasi maupun penyaluran bantuan bagi korban. Caranya, bisa dengan menggunakan perangkat teknologi khusus,” sebutnya.
Beberapa hari lalu, Calon Bupati Maros nomor urut 2, Chaidir Syam juga turun langsung menungunjungi korban angin puting beliung di beberapa lokasi di Kecamatan Mandai dan Tanralili untuk memastikan para korban sudah tercover oleh Pemerintah.
“Beberapa hari lalu, saya bersama tim sempat turun langsung di sejumlah titik untuk melihat langsung bagaimana kondisi korban angin puting beliung dan Alhamudlilah sudah didata dengan baik oleh Pemerintah. Tentunya kedepan ini akan terus kita optimalkan,” kata Chaidir.
Eks ketua DPRD Maros itu menjelaskan, selain peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dalam mengantisipasi dan penanggulangan bencana, peran pemerintah di level bawah seperti RT, RW, Kepala Desa atau Lurah, juga harus dimaksimalkan, terlebih pada persoalan pendataan korban.
“Jadi selain mengoptimalkan peran BPBD yang memang menjadi leading sectornya, kita juga harus lebih memaksimalkan peran pemerintah di tingkat desa atau kelurahan. Pelibatan mereka juga harus jelas sebagai ujung tombak perwakilan pemerintah di tengah masyarakat,” jelas Chaidir. (RLSBK)