Turikale, Marosnews.com – Bayi perempuan ditemukan di sebuah rumah kosong di Perumahan Jingga Dirgantara, Dusun Bangkeng, Desa Tellumpocoe, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Rabu (6/4/2022) lalu. Saat ditemukan, kondisi bayi sudah mulai dikerumuni semut.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang hendak pergi memancing di sungai sekitar lokasi penemuan bayi pada pukul 07.30 Wita.
Saat ini sang bayi tengah menjalani perawatan intensif di ruang Nicu Rumah Sakit dr La Palaloi Maros dan akan dirujuk ke RS Wahidin Sudirohudoso Makassar.
Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam saat menjenguk bayi tersebut pada Jumat (8/4/2022) mengatakan kondisi bayi membutuhkan penanganan serius sehingga perlu dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo. Ia juga menyebut bayi akan diperiksa lebih lanjut karena adanya benjolan di dalam pipinya.
Sementara untuk biaya pengobatan termasuk berbagai kebutuhan lainnya akan ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros.
“Semua biaya dan perawatannya akan ditanggung sepenuhnya Pemkab Maros,” ujarnya.
Jika kondisinya sudah membaik kata Chaidir Syam melanjutkan, proses adopsi bayi bisa dilakukan. Namun untuk adopinya kata dia, harus melalui prosedur yang ada.
Chaidir Syam juga mengakui saat ini sudah ada sekitar 24 orang yang mengajukan permohonan adopsi.
“Sudah ada 24 orang yang mengajukan permintaan adopsi untuk bayi ini. Kita akan fasilitasi di DPPPA, akan ada prosedur-prosedur untuk mengadopsi, kita mengutamakan keluarga yang memang belum memiliki anak,” jelasnya.
Sementara itu dokter anak RSUD dr La Palaloi yang menangani si bayi, dr Nur Ayu Lestari mengatakan, saat ini bayi itu tengah menjalani perawatan di ruang NICU.
“Kondisi bayi itu sekarang dalam keadaan infeksi berat atau biasa disebut sepsis. Karena dari masalah kulit bayi tampak ada bisul dan ada keluar cairan dari belakang telinga kanan dan kiri,” katanya.
Dia juga mengatakan kalau dari benjolan yang di dalam pipi si bayi juga gampang berdarah dan bibir kering.
“Jadi kita meminimalkan tindakan pembersihan. Karena waktu pertama datang tubuhnya dikerumuni semut sehingga banyak bintik merah. Kondisinya memang dalam keadaan infeksi berat,” sebutnya.
Diakuinya pihaknya pun sudah memberikan perawatan secara optimal dengan melakukan pemberian antibiotik, infus hingga pemberian nutrisi.
Namun kata dia, untuk mengetahui kondisi lebih lanjut si bayi sehingga perlu dirujuk.
“Jadi masalah benjolan dipipinya, kita mau ketahui apakah itu tumor atau Hemangioma atau pembuluh darah membesar. Sehingga kita berencana merujuk sebagai bentuk antisipasi, supaya lebih cepat penanganan terhadap bayi,” paparnya.