Jakarta, Marosnews.com – Bupati Maros AS Chaidir Syam, memaparkan perencanaan pembangunan sektor pariwisata Kabupaten Maros di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) Republik Indonesia.

Chaidir Syam yang didampingi langsung Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Maros Muh Ferdiansyah mengungkapkan perencanaan kawasan pariwisata baru kepada Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Dirjen Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Dr. Wawan Gunawan di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat.

Baca juga : Dinas Pendidikan Maros Tidak Ingin Gelar Pembelajaran Tatap Muka Sebelum Semua Guru Divaksin

Kawasan wisata baru yang dimaksud itu ialah kawasan wisata yang berada di Kecamatan Tompobulu. Chaidir syam meyakinkan Kemenparekraf agar menurunkan sejumlah program untuk ikut berkolaborasi mewujudkan Kabupaten Maros sebagai tujuan wisata bertaraf Internasional.

“Sejak dilantik, saya memang berkomitmen untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi dan sektor lainya di Kabupaten Maros. Kita tidak mau lagi kehilangan alam karena penambangan, maka dari itu, sektor pariwisata yang berkelanjutan bisa menyelamatkan itu semua,” ujar Chaidir Syam saat dikonfirmasi, Kamis 8 April 2021.

Baca juga : Total Rp 4,5 Miliar Dana APBD Disiapkan Pemkab Maros Untuk Gaji Guru Non ASN

“Di Kecamatan Tompobulu nanti akan menjadi kawasan pariwisata terpadu dan juga sebagai destinasi andalan Provinsi Sulawesi Selatan”, tambahnya.

Selain itu, Chaidir Syam juga memaparkan kesiapan Kabupaten Maros menjelang penerimaan tim assesor Unesco Global Geopark yang telah dijadwalkan akan tiba di Kabupaten Maros pada bulan Juli mendatang, sehingga pihak Pemerintah Kabupaten Maros harus bergerak cepat untuk berkoordinasi bersama  Kemenparekraf RI.

Baca juga : Pejabat Maros Yang Menolak Divaksin Tidak Boleh Dinas Luar Daerah

“Kami juga melaporkan, jika di Kabupaten Maros sementara menyiapkan kebutuhan Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep yang nanti akan menerima tim assessor Unesco, kami support penuh untuk mewujudkan Geopark Maros – Pangkep  bergabung dalam UNESCO Global Geopark,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Chaidir juga menunujukkan sejumlah daya tarik wisata yang sudah lama menjadi primadona pariwisata Sulawesi Selatan, yaitu Kawasan Wisata Alam Bantimurung yang memilki keindahan yang sangat eksotik.

Baca juga : Capaian PAD Triwulan Pertama Pemkab Maros Turun

“Mungkin pak wawan sudah mengetahui Air Terjun Bantimurung, kawasan itu juga kita berbenah akibat pandemi, perlahan mulai ada perubahan tren pengunjung yang naik, penerapan protokol kesehatan terus dipertahankan di Bantimurung,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Dirjen Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Dr. Wawan Gunawan, langsung mengagendakan waktunya untuk berkunjung ke Bantimurung.

Baca juga : Realisasi 20 Ribu Peluang Kerja, 18 Pemuda Maros Dilepas Ikuti Pelatihan di Bekasi

“Kita agendakan ke Bantimurung, nanti kita kolaborasi, kita akan melihat bisa melaksanakan kegiatan apa yang dapat dikolaborasikan dengan pemerintah daerah,” bebernya.

Wawan Gunawan juga mengapresiasi masuknya salah satu desa di Kabupaten Maros yang akan dikembangan menjadi desa wisata bersama 244 desa wisata se Indonesia.

“Kita geber desa yang sudah masuk daftar pak presiden, desa wisata memang menjadi perhatian dari bapak presiden, kemarin tim istana terus meminta perekembangannya, kita juga pasti akan suppott,” sebut Wawan. (Alf)