Shodiqin menambahkan jenjang pendidikan yang ditawarkan pun berjenjang. Mulai dari S1 hingga S3.

Bahkan, para peserta yang mencapai tingkat pendidikan S3 dapat menjadi pengajar untuk peserta lainnya.

“Jika sudah mencapai S3, mereka bisa mengajar peserta lain yang berada di tingkat S1,” sebutnya.

Ketua Pokja Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Ariani Hamsir, mengatakan peserta sekolah lansia ini harus berusia minimal 60 tahun.

Program ini tidak dipungut biaya, dan pengajarnya berasal dari berbagai sektor, seperti dinas pendidikan, psikologi, kesehatan, dan olahraga.

“Program ini bertujuan untuk mengisi waktu lansia agar mereka tidak merasa bosan atau terisolasi di rumah. Kami juga berharap dapat menciptakan komunitas yang saling mendukung antar sesama lansia,” pungkasnya.

Salah satu wisudawan, Muhammad Nur (75) mengaku belum pernah mengenyam pendidikan formal sebelumnya.

Ia merasa sangat puas dengan ilmu yang didapatkan selama mengikuti program sekolah lansia.