Turikale, Marosnews.com – Rapat evaluasi pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk empat bulan pertama tahun 2022 digelar di ruang rapat Bupati Maros, Kecamatan Turikale, Rabu (18/5/2022). Rapat evaluasi PAD ini dipimpin langsung Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam.

Dalam realisasinya, capaian PAD Maros di empat bulan pertama tahun 2022 hanya terealisasi 24,55 persen atau sebesar Rp 64 miliar dari total target tahunan sebesar Rp 264 miliar.

Menanggapi capaian PAD itu, Bupati Chaidir mengatakan harapan pencapaian PAD seharusnya sebesar 33 persen. Namun target melenceng karena adanya kendala di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seperti adanya aturan baru yang belum disesuaikan oleh Perda, yang membuat capaian target masih minim hingga saat ini.

“Ada beberapa kendala, misalnya persoalan target Rp 7,7 miliar untuk IMB tapi belum bisa berjalan karena perdanya belum disesuaikan dengan aturan baru. Selain itu, juga karena pandemi yang berdampak di sektor pariwisata,” bebernya

Meski capaian target PAD masih rendah, Bupati Chaidir tetap optimis bisa mengejar ketertinggalan di triwulan berikutnya. Ia menyebutkan, jika dibandingkan capaian tahun lalu, perolehan PAD saat ini terbilang cukup memuaskan.

“Kami optimis bulan-bulan berikutnya kita mampu mengejar keteringgalan itu. Kita berharap saja, misalnya Covid ini bisa semakin melandai dan ikut menumbuhkan semua sektor pendapatan kita”. ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah, Takdir mengatakan, dari 9 OPD yang berkewajiban menyetor PAD, sudah ada yang telah mencapai di atas 30 persen. Seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. La Palaloi.

“Jadi yang tertinggi itu di Dinas Perikanan karena ada kenaikan tarif di TPI kita. Tapi memang yang paling berpengaruh itu di sektor PBB yang memang belum keluar. Bulan ini baru terbit. Nah kalau ini masuk, pasti akan berdampak”. sebutnya.

Takdir menambahkan, OPD yang sama sekali belum memberikan surplus PAD sampai bulan April ini, yakni Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Ketenagakerjaan. Total target yang diberikan sebesar Rp 7,7 miliar hingga bulan ini belum juga ada pemasukan.

“Paling rendah itu di Dinas Penanaman Modal yang masih nol. Itu tadi, karena kita belum merevisi Perda terkati IMB. Tapi sekarang ini sudah dikonsultasikan ke Kementrian Dalam Negeri, apakah dengan Perda lama bisa menjadi dasar atau harus Perda revisi”. ungkapnya.

Takdir merinci, capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) per April 2022 di OPD yang dipimpinnya sendiri baru mencapai 25,17 persen dari total target atau setara dengan Rp 41, 7 miliar dari Rp 165,7 miliar. Sementara untuk Dinas Pertanian yang sudah 30 persen setara dengan Rp 170 miliar dari Rp 555 miliar targetnya.

“Dinas Pariwisata itu Targetnya Rp 9 miliar, tercapai baru 12,63 persen atau Rp 1,1 Miliar. Dinas Perikanan, targetnya Rp 600 juta, tercapai 35 persen atau Rp 215 juta. Kopumdag targetnya Rp 4 miliar baru tercapai Rp 522 juta atau 12 persen”. terangnya.

Sementara untuk Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan yang targetnya sebesar Rp 400 juta, baru mencapai 12 persen atau Rp 50 juta. Sedangkan, RSUD yang ditarget Rp 48 miliar, baru mencapai 32 persen atau setara Rp 15,5 miliar. Dinas Kesehatan sendiri, target yang dicapai baru 19,90 persen, setara dengan Rp 5,5 miliar dari Rp 27 miliar target total.