Marosnews.com – Sukses tiga tahun berturut-turut Festival Aksara Lontaraq (Falaq) kembali digelar tahun ini. Kali pelaksanaannya di Kabupaten Maros.

Falaq ke-4 tahun 2023 di Maros ini akan dipusatkan di Gedung Serbaguna, Jalan Asoka, Kecamatan Turikale, tanggal 19-20 November mendatang.

Falaq tahun ini bertemakan “Penerapan Perda Literasi Aksara Lontaraq” yang baru disahkan oleh DPRD Provinsi Sulsel pada 11 Juli 2023 lalu.

“Falaq ke-4 tahun ini akan mengangkat tema Penerapan Perda Aksara  Lontaraq di kalangan masyarakat. Sebagai tuan rumah Maros  akan menjadi daerah pertama di Sulsel yang akan menerapkan Perda ini. Menjadi Pioner dan inspirasi buat daerah lain. Semoga ini makin menguatkan peran-peran Maros dalam dunia literasi dan kebudayaan,” kata Upi  Asmaradhana, penggagas Falaq.

Sejumlah kegiatan akan mewarnai kegiatan tahunan Sulsel ini, antara lain Seminar Internasional, Lomba Mewarnai Aksara Lontaraq untuk Anak-Anak  Usia Dini, Lomba Lagu Daerah, Fashion Show dan Pemilihan Duta Lontaraq, Pameran Perpustakaan UMKM dan Ekonomi Kreatif.

Sementara Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam mengapresiasi langkah yang diberikan oleh para seniman dan pemerhati budaya di Sulsel dengan mempercayakan Maros sebagai tuan rumah.

“Kami berterima kasih Maros dipercaya sebagai tuan rumah Falaq ke-4 tahun ini. Semoga kami bisa memberi kontribusi nyata dalam melindungi aksara lontaraq yang merupakan salah satu warisan leluhur kita,“kata  Chaidir Syam, Senin (13/11/2023).

Mantan Ketua DPRD Maros ini berharap pelaksanaan Falaq yang pertama kalinya digelar di luar Kota Makassar ini bisa berjalan lancar dan tepat sasaran.

“Tahun ini tentu kesiapan panitia bersama pemerintah daerah harus lebih baik lagi. Apalagi pesertanya banyak dari kabupaten dan kota di Sulsel, mudah-mudahan ini bisa terselenggara dengan baik,” ujarnya. 

Berdasarkan informasi, Falaq 2023 akan diikuti 15 Kabupaten dan Kota se-Sulsel. Antara lain : Kabupaten Soppeng, Takalar, Toraja, Luwu Timur, Pinrang, Sinjai, Bulukumba, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Maros, Balai Bahasa, Makassar. Selain itu juga diikuti sejumlah penerbit dan Badan Usaha dan Kelompok Ekonomi Kreatif di tingkat Kabupaten hingga Provinsi.

Kurator Falaq 2023, Yudisthira Sukatanya berharap kegiatan ini menjadi bagian gerakan kebudayaan dalam menjaga tradisi aksara lontaraq. Terutama bagaimana Perda Aksara Lontaraq bisa diimplementasikan dan diterjemahkan dengan baik di masyarakat.

“Kita punya kewajiban moral menjaga warisan leluhur. Di tengah serbuan budaya asing,  upaya pelaksanaan Falq di Maros sebuah langkah yang patut diapresiasi. Apalagi tahun ini  Gubernur Sulsel juga sudah meneken Perda Soal Aksara Lontaraq,” kata Yudistira Sukatanya.

Falaq sendiri sudah digelar sejak 2020. Falaq pertama diikuti 17 negara, dengan 1.865 peserta.  Festival kedua 2021, diikuti 11 negara. Festival ketiga 2022, bersama pegiat literasi dan budaya berhasil mendorong lahirnya Peraturan Daerah tentang Aksara Lontaraq. Tahun ini diharapkan Falaq menjadi bagian penting bagaiman Perda bisa digunakan masyarakat. (***)