MN, Maros – Pemerintah Kabupaten Maros terus mendorong peningkatan produksi kedelai. Bupati Maros HM Hatta Rahman saat menghadiri gerakan panen kedelai di Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Selasa 14 Juli 2020, berharap agar produksi kedelai Maros terus meningkat.

“Kami berharap agar produksi kedelai bisa ditingkatkan. Apalagi kita ada lima kecamatan yang potensial untuk penanaman kedelai. Semoga lima kecamatan ini bisa menjadi penyangga bibit di Sulsel atau bahkan di Indonesia,” jelas Hatta saat memberikan keterangan.

Hanya saja, Bupati Maros dua periode tersebut mengakui , saat ini kedelai masih terkendala harga. Ia menganggap harga kedelai masih sangat rendah, sehingga perlu didorong agar nilai jualnya juga naik.

Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sulsel, Andi Ardin Tjatjo mengatakan kebutuhan kedelai setiap tahunnya mencapai 3 juta ton. “Jadi kebutuhan kita itu 3 juta ton setiap tahun,” katanya.

Untuk kebutuhan di Sulsel, kata Andi Ardin Tjatjo, butuh sekitar 9000 ton  per bulan.

“Setiap tahun Sulsel itu membutuhkan sekitar 110 ribu ton. Yang bisa dipenuhi petani kita hanya 17 ribu ton, selebihnya kita import. Kita bangga petani di Leang – Leang tetap menanam kedelai. Karena kedelai merupakan tanaman ketiga yang dibutuhkan setelah padi dan jagung,” jelasnya.

Gerakan panen kedelai di Kelurahan Leang-Leang, dilakukan di atas lahan seluas 92 ha. Selain itu juga dilakuan penandatanganan MoU untuk menampung hasil panen kedelai dari kelompok tani.

“Gerakan panen kedelai ini dilakukan di atas lahan seluas 92 ha. Kegiatan ini dihadiri Direktur Aneka Kacang dan umbi-umbian Ditjen Tanaman Pangan, Amiruddin Pohan, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ardin,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Alfian Amri.

Terpisah, Direktur Aneka Kacang dan umbi-umbian Ditjen Tanaman Pangan, Amiruddin Pohan mengatakan, kedelai merupakan salah satu makanan pokok selain padi dan jagung.

“Panen kita hari ini menunjukkan semangat petani terhadap tanaman kedelai masih sangat tinggi. Karena kedelai masih termasuk makanan pokok,” katanya

Dia juga menjelaskan jika saat ini kebutuhan akan kedelai masih tinggi. Sebab di Indonesia kebutuhannya antara 2,8 sampai 3 juta ton. (BR)