Turikale, Marosnews.com – Serangan hama burung pipit merusak puluhan hektar sawah siap panen di Kabupaten Maros.
Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Pertanian Maros, sekitar 92 hektar sawah terdampak serangan hama burung pipit. Sawah-sawah ini meliputi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Turikale, Bantimurung dan Simbang.
“Soal serangan hama burung pipit ini kita masih melakukan kajian, karena ini baru terjadi di Maros,” kata Sekretaris Dinas Pertanian Maros, Muhammad Danial.
Sementara Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam mengatakan telah memerintahkan dinas terkait untuk menangani persoalan tersebut.
“Saya telah perintahkan Dinas Pertanian untuk turun langsung meninjau lokasi guna mencari solusi. Beberapa ahli hama juga telah dikerahkan untuk mengkaji persoalan ini, karena ini baru terjadi di Maros,” ujar Chaidir.
Lebih lanjut Chaidir menjelaskan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Kodim 1422 Maros untuk membantu petani membasmi hama burung pipit tersebut.
Mantan Ketua DPRD Maros itu menyebut dugaan awal seragan burung pipit ini karena jadwal tanam padi yang tidak seragam.
“Tapi ini masih dugaan awal, ini yang akan kita samakan persepsinya sebagai langkah mitigasi kedepannya,” pungkasnya.
Hama Burung
Dikutip dari pangannews.id, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Mohammad Takdir Mulyadi menagatakan bahwa sebenarnya burung tidak termasuk OPT utama pada tanaman padi dan jagung di Indonesia tapi dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar jika tidak dikendalikan dengan baik dan benar.
“Hama burung yang dapat merugikan diantaranya burung pipit, peking, bondol hitam, dan burung gereja,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa burung pipit adalah salah satu contoh hama yang menganggu tanaman padi.
“Berbagai jenis burung pipit yang tercatat sebagai hama pertanaman padi seperti Lonchurastriata L. Lonchurapuntulata, dan Lonchuraleucogastra,” urainya.
Dikatakan lebih lanjut, burung pipit adalah jenis hama dari kelas unggas (aves) pemakan biji-bijian yang menyerang malai pada tanaman padi untuk memakan biji atau bulir padi. Hal ini menyebabkan petani mengalami kehilangan 30—50 persen hasil produksi.
Hal yang cukup meresahkan lainnya dari hama burung pipit ialah mereka secara bergerombol akan memakan tanaman padi dari pagi sampai sore. Oleh karena itu, burung pipit termasuk salah satu hama yang cukup mengkhawatirkan.
“Biasanya hama burung banyak ditemukan sekitar bulan Januari. Adapun teknik pengendalian hama burung ini adalah dengan melakukan tanaman serentak, menanam tanaman berwarna mencolok, memasang benda-benda mengkilap, jaring atau benang perangkap, dan memberikan aroma yang tidak disukai burung,” pungkas Takdir.