Mallawa, Marosnews.com – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 Dandim 1422/Maros berakhir. Perintisan jalan sepanjang 4.150 meter dan pembangunan Musala di Desa Gattareng Matinggi, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, rampung sesuai jadwal setelah proses pengerjaan selama satu bulan.
Upacara penutupan TMMD ke-116 ini digelar di lapangan upacara SDN 278 Labongke, Desa Gattateng matinggi dan diikuti ratusan personel gabungan dari TNI/Polri dan pemerintah setempat, Kamis (8/6/2023).
Komandan Korem (Danrem) 141/Tp, Brigjen TNI Budi Suharto mengapresiasi kerja keras dari seluruh personel yang terlibat. “Sebelumnya jalan di Gattareng Matinggi ini hanyalah jalan setapak, namun kini sudah bisa dilalui kendaraan roda empat,”katanya.
Dia berharap dengan dibukanya akses jalan di desa tersebut perekonomian masyarakat bisa membaik. Begitu pun halnya dengan pelayanan kesehatan, Budi Suharto berharap juga bisa lebih baik.
Sementara itu Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam yang turut hadir di acara penutupan mengatakan bahwa kegiatan TMMD ini menunjukkan bagaimana kedekatan TNI dengan masyarakat.
Adapun jalan yang telah dirintis pada pelaksanaan TMMD ke-116 ini, Bupati Chaidir mengungkapkan pihaknya akan melakuka perbaikan berupa pengerasan dan betonisasi.
“Selanjutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros akan melakukan perbaikan dengan melakukan pengerasan dan betonisasi. Jalan rintisan ini panjangnya 4.150 meter, berarti kami butuh Rp 5 miliar untuk perbaikan selanjutnya,”sebutnya.
Mantan Kedua DPRD Maros itu berharap, dengan adanya akses jalan yang ditintis TNI itu, bisa memudahkan masyarakat memasarkan hasil bumi, dan bisa mendapatkan pendidikan yang layak. “Di sini hasil kebun masyarakat itu bagus-bagus, seperti kemiri dan coklat, ada juga madunya,” katanya.
Menanggapi pelaksanaan TMMD, salah seorang warga, Ramli mengaku tak menyangka dapat melihat kendaraan roda dua terparkir di depan rumahnya. “Saya tidak menyangka motor sudah bisa parkir di depan rumah. Kami sangat senang, tidak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata,”ungkapnya.
Sebelumnya kata Ramli, untuk berangkat ke kota kecamatan dibutuhkan sekitar 50 menit. Belum lagi ketika ada warga yang sakit membutuhkan waktu 120 menit untuk sampai ke puskesmas dengan jalan kaki. “Sebelum dikerja jalannya sangat sempit, bahkan harus jalan kaki untuk sampai ke Puskesmas untuk menggotong keluarga yang sakit,” pungkasnya.
Sekadar diketahui program TMMD ke-116 ini dikerjakan selama sebulan oleh 150 orang personel gabungan. Dimana dalam kegiatan ini dianggarkan sekitar Rp1,5 miliar. (***)