Opini, Marosnews.com – Kamis 24 Maret 2022, gabungan Organisasi Profesi Kesehatan Kabupaten Maros menggelar vaksinasi massal di Tribun Lapangan Pallantikang Pemkab Maros.

Pelaksanaan vaksinasi terbilang sukses, karena mampu mengundang banyak warga yang datang. Warga relan antri bahkan menunggu hingga berjam-jam hanya untuk melakukan vaksinasi.

Vaksinasi massal ini memang terbilang menggiurkan, khususnya kalangan emak-emak. Karena dalam pelaksanaannya warga yang datang melakukan vaksinasi diberi minyak goreng satu liter. Ini berlaku untuk vaksinasi dosia satu, dua dan tiga.

Pihak panitia menjelaskan sengaja menggunakan minyak goreng untuk menarik minat masyarakat agar datang melakukan vaksinasi.

“Kenapa menggunakan minyak goreng karena hasil analisa kami efeknya sangat tinggi. Minyak goreng saat ini menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Ketua Panitia Pelaksana, Hasan Rahim.

Hasan mengaku pihaknya tidak menyangka antusiasmi masyarakat yang datang sangat tinggi.

“Kami juga heran, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Awalnya kami hanya perkirakan paling yang datang cuma 100 atau 200 orang saja. Ini kayaknya efek minyak gorengnya,” ungkapnya.

Banyaknya warga yang datang melakukan vaksinasi, membuat stok minyak goreng tidak mencukupi. Karena panitia hanya menyiapkan 500 liter minyak goreng. Tak ayal, sebagian warga pun harus pulang dengan tangan hampa.

Jurus ‘Minyak Goreng’ Bisa Dongkrak Capaian Vaksinasi di Sulsel

Berkaca pada vaksinasi massal yang digelar gabungan Organisasi Profesi Kesehatan Kabupaten Maros di atas, maka jurus ‘Minyak Goreng’, bisa menjadi senjata ampuh untuk menarik minat masyarakat agar melakukan vaksinasi.

Jika selama ini pemerintah melakukan berbagai cara namun belum berhasil, maka jurus ‘Minyak Goreng’ bisa menjadi senjata pamungkas untuk mencapai herd immunity 100 persen.

Jurus yang terbukti ampuh di Maros itu, seyoganya bisa dicontoh Kabupaten/Kota lainnya di Sulsel jika ingin terus mendongkrak capaian vaksinasi di wilayahnya.

Jika jurus itu diberlakukan di 24 Kabupaten Kita di Sulsel, maka bukan tidak mungkin capaian vaksinasi saat ini bisa meningkat drastis atau bahkan mencapai 100 persen.(Salam Redaksi)