Mandai, Marosnews.com – Pameran gelar karya inovasi calon pengawas sekolah digelar di Hotel Grand Town Maros, Kecamatan Mandai, Rabu (29/09/2021).

Pameran gelar karya inovasi ini adalah proses akhir dari diklat calon pengawas yang digelar Dinas Pendidikan Maros.

Kegiatan ini bekerjasama dengan Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS).

Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam berharap pelaksanaan diklat mampu membuat calon pengawas (cawas) menciptakan dan membangun budaya belajar yang baik di sekolah.

“Cawas yang hadir di sini benar-benar di build up, benar-benar dibangun untuk menjadi pengawas yang baik,” ungkapnya.

Chaidir menjelaskan kebutuhan Maros saat terhadap cawas sangat mendesak. Terdapat 18 posisi yang kosong, sehingga dibutuhkan segera pengawas yang dapat mengisi posisi yang kosong ini.

“Karena pengawas sebelumnya sudah ada yang pensiun, sekarang kita ada 18 posisi yang kosong. Ini butuh segera diisi,” tuturnya.

Chaidir juga menjelaskan untuk langkah kedepannya dirinya bersama Wakil Bupati Suhartina Bohari akan menggunakan strategi terbaik dalam mengatur pendidikan di Maros.

“Pengawas di lapangan akan ditugaskan melihat dan merekam kondisi sekolah. Setelah itu, baru diatur strategi terbaik dalam membenahi pendidikan, di Maros” sebut Chaidir.

Sementara Kadis Pendidikan M Takdir mengatakan pameran inovasi gelar karya ini adalah bentuk dari hasil pelaksanaan diklat selama dua bulan.

“Ini adalah inovasi masing-masing kepala sekolah yang menjadi peserta diklat, inovasi ini juga sebagai hasil karya dari pembelajaran mereka selama kurang lebih dua bulan,” beber Takdir.

Sebelum pameran hasil karya ini, peserta diklat telah melalui beberapa tahapan. Takdir menjelaskan, ada empat tahap yang harus dilalui oleh para peserta, yakni On the Job Training I (OJT I), In Service Training I (IST I), On the Job Training II (OJT II), dan In Service Training II (IST II).

“Peserta diklat berasal dari 28 kepala sekolah, 1 dari TK, 19 dari  SD, dan 8 dari SMP, kesemuanya ini telah melalui OJT I, IST I, OJT II, dan tahap akhir IST II,” jelas Takdir.

Meskipun hanya 18 orang yang akan dilantik usai penentuan kelolosan, peserta lainnya akan tetap dilantik secara berkala saat ada posisi yang kosong. (Ed)