Menurut Malik, selain meresahkan orang tua siswa karena persoalan biaya yang mahal, pelaksanaan study tour juga bisa berakibat fatal seperti kasus kecelakaan bus siswa di Subang Jawa Barat.

‘Saran ini juga tak lepas dari insiden kecelakaan bus rombongan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana yang menewaskan 11 orang di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat,” tuturnya.

Dengan dihapusnya study tour kata Malik melanjutkan, merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan membantu mengurangi beban orang tua untuk menyekolahkan anaknya. (***)

Edr;Br