“Banyak hal yang menjadi penilaian, bukan hanya pembangunan fisik, administrasi dan inovasi pengelolaan, tapi juga aspek lingkungannya,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU, Muetazim Mansyur menbahkan, inovasi-inovasi yang dilakukan Pemkab Maros itu diantaranya, pengadaan mobil derek untuk kendaraan mogok dan membuat kemacetan di jalur Trans Sulawesi.
“Kita punya jalan nasional yang sering macet. Terkait persoalan ini, kita adakan mobil derek untuk menarik mobil mogok di jalur tans Sulawesi di wilayah kita. Inilah dianggap salah satu inovasi oleh mereka,” katanya.
Selain itu, kata dia, dari sisi IT, Pemkab Maros telah memasang sejumlah CCTV di beberapa titik jalan trans Sulawesi yang bisa dipantau 24 jam. Hal ini juga dianggap sebagai bentuk pelayanan dan kepedulian Pemkab Maros pada pengguna jalan.
Muetazim melanjutkan, pada periode lalu, target pembangunan jalan direncanakan sepanjang 100 kilometer per tahun. Realisasinya, Pemkab Maros telah berhasil mengerjakan peningkatan jalan sepanjang 70 kilometer dan 30 kilometer lainnya jalan baru di kecamatan Tompobulu.
“Kita lebih fokus ke peningkatan jalan yang sudah ada karena banyak yang sudah rusak. Ada yang kita aspal ada juga yang dibeton lagi. Jalan baru itu 30 kilo meter di Tompobulu,” pungkasnya.
