MAROS – Area persawahan di 8 kecamatan terendam banjir. Hal ini terjadi setelah hujan deras mengguyur Kabupaten Maros dalam tiga hari terakhir, 21-23 Februari 2022.
Menanggapi kondisi tersebut, Sekertaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Maros, Muhammad Danial mengatakan, petani akan terancam gagal panen jika air tak kunjung surut dalam sepekan.
“Terendam belum tentu gagal panen, karena padi itu bisa bertahan hingga seminggu. Makanya kita berharap hujan bisa reda dan air bisa surut secepatnya,” sebutnya.
Berdasarkan data yang ada kata Danial, di Desa Tanete Kecamatan Simbang ada sekitar 220 hektare (ha) sawah yang terendam, Kecamatan Lau sekitar 105 ha, Bontoa sekitar 170 ha dan Kecamatan Bantimurung 385 ha.
Di Desa Tellumpoccoe Kecamatan Marusu sekitar 23 ha, Desa Moncongloe Lappara Kecamatan Moncongloe sekitar 55 ha, dan di Kecamatan Turikale 85 ha.
“Khusus di Kecamatan Maros Baru ada sekitar 662,072 Ha areal sawah yang terendam banjir. Ini tersebar di 7 desa,” beber Danial.
Dari 8 kecamatan yang areal persawahannya terendam banjir, terbanyak di Kecamatan Maros Baru dan Bantimurung.