Marosnews.com  – Pemkab Maros melakukan penandatanganan Memorandum of Undesrtanding (MoU) dengan Politeknik Pariwisata  (PoltekPar) Makassar, Sabtu (22/5/2021).

Dengan Mou ini, secara legalitas PoltekPar Makassar resmi melakukan pendampingan pengembangan desa pariwisata di Kabupaten Maros.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Maros AS Chaidir Syam dalam sambutannya menyampaikan pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya bersama Wakil Bupati Suhartina Bohari di 100 hari kerja pemerintahannya.

Baca juga : Ayo Ke Maros Kunjungi Destinasi Wisata Terbaru Di Tompobulu

“Dalam 100 hari kerja kami pada Juni 2021 mendatang, akan ada 5 objek wisata baru yang dikelola sebagai desa wisata dan menjadi prioritas pembangunan selain yang sudah terkenal, seperti Rammang-rammang, Bantimurung, dan Leang-leang,” ujarnya.

Dalam MoU itu, dua desa yang masuk dalam Kawasan Geopark,  yakni Desa Nisombalia dan Desa Bontolempangan, secara resmi sah didampingi PoltekPar Makassar untuk selanjutnya dikembangkan.

“Secara legalitas  kedua desa tersebut sudah sah didampingi PoltekPar. Beberapa hal perlu dikembangkan, diantaranya peningkatkan sumber daya manusia (SDM)di bidang pengelolaan serta pengembangan pariwisata desa,” kata Chaidir.

Baca juga : Chaidir Syam Paparkan Rencana Pengembangan Pariwisata Baru Maros di Kemenkraf

Sementara itu, Direktur PoltekPar Makassar, Muhammad Arifin mengemukakan di tahun 2021 ini pihaknya memang berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam hal pendampingan desa wisata.

“Jadi di tahun 2021 ini, dua desa di Maros kami dampingi secara langsung. Yakni Desa Nisombalia di Kecamatan Marusu dan Desa Bontolempangan di Kecamatan Bontoa,” ungkapnya.

Terkait alasan memilih dua desa di Kabupaten Maros itu, Arifin menjelaskan hal tersebut tak lepas dari potensi yang dimiliki desa itu sendiri.

“Desa Nisombalia dan Bontolempangan ini sangat potensial jadi desa wisata. Desa ini juga termasuk kriteria desa yang diusulkan Pemprov Sulsel. Nisombalia sebagai desa wisata karst dan Bontolempangan sebagai wisata bahari,” ungkap Arifin. (Adnan)