“Kalau stok makanan sudah habis terpaksa kita keluar lagi. Seperti sekarang ini saya mau keluar beli makanan. Jadi mau tidak mau kita harus terobos banjir,” sebutnya.

Menyoal distribusi bantuan, Saidah mengaku belum mendapatkan sama sekali.

Sementara warga lainnya, Saharuddin, mengaku harus menggunakan perahu untuk keluar membeli makanan.

“Saat ini di rumah ketinggian air itu sekitar satu meter lebih, jadi kita harus menggunakan perahu,” akunya.

Dia pun berharap segera ada bantuan dari pemerintah.

Dari pantauan di lapangan, di Kecamatan Maros Baru ada ratusan pemukiman warga terendam banjir. Ini tersebar di sejumlah desa.

Terpisah Kepala BPBD Maros, Fadli mengatakan data sementara saat ini ada enam kecamatan yang terdampak banjir.