Yogyakarta, Marosnews.com – Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam, bersama 53 kepala desa (kades) melakukan studi tour untuk melihat pengembangan Desa Inklusi di Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY Yogyakata, Selasa (9/8/2022).
Bupati Chaidir mengatakan studi tour dilakukan untuk melihat pengembangan Desa Inklusi. Dipilihnya Sidorejo dipilih sebagai lokasi studi banding lantaran desa ini dinobatkan sebagai yang terbaik, sekaligus percontohan Desa Inklusi.
“Kami mau desa di Maros bisa mencontoh Desa Sidorejo yang memberikan layanan ramah bagi penyandang disabilitas atau sebagai Desa Inklusi,” ungkap Chaidir.
Nantinya kata Chaidir, pihaknya akan menerapkan apa yang diperoleh dari kunjungan di Desa Inklusi terhadap desa-desa di Kabupaten Maros.
Bupati Chaidir juga menjelaskan saat ini ada 12 desa yang akan jadi piloting Desa Inklusi di Kabupaten Maros. Dijelaskannya bahwa kalau saat ini Maros sudah memiliki landasan bergerak dalam memberikan pelayanan inklusi.
“Saya sampaikan juga informasikan ke Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Kemendesa PDTT, Bito Wikantosa, kalau Kabupaten Maros sebenarnya sudah pernah punya aturan atau landasan bergerak dalam memberikan pelayanan inklusi kedepan,” ungkapnya.
Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan Peraturan Bupati agar para kepala desa di Maros lebih teknis dalam membuat desanya sebagai Desa Inklusi.
“Kita juga sudah punya Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2018 tentang Penghormatan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas. Jadi natinya apa yang baik kita dapat dari Kabupaten Kulon Progo ini akan diterapkan untuk menjadikan desa kita sebagai Desa Inklusi,”pungkasnya.
Terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat desa, Idrus mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap 12 desa yang akan jadi piloting Desa Inklusi.
Adapun desa tersebut kata Idrus yakni Desa Toddopulia, Damai Lekopancing, Borimasunggu, Borikamase, Mattirotasi, Minasabaji, Mangeloreng, Baruga, Tanete, Samanggi dan Desa Simbang.