Turikale, Marosnews.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Maros tengah fokus menekan angka putus sekolah di kalangan anak-anak.
Sejauh ini, angka putus sekolah di Maros menunjukkan tren penurunan.
Berdasarkan data Disdik Maros, angka putus sekolah pada tahun 2019 yakni 14 siswa di tingkat SMP dan 114 siswa di tingkat SD.
Jumlah tersebut secara akumulatif mulai menurun pada 2020 meski di tingkat SMP ada sedikit kenaikan. Rinciannya yakni 15 siswa SMP dan 40 siswa SD.
Kepala Disdik Maros, Muh Takdir mengatakan masih adanya siswa yang putus sekolah dipicu berbagai faktor atau alasan.
Mulai dari persoalan ekonomi hingga geografis. Di Kecamatan Tompobulu misalnya, di mana banyak siswa putus sekolah karena jarak sekolah yang cukup jauh.
Takdir menjelaskan pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan dan memasukkan siswa putus sekolah ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Mereka nantinya akan mengikuti ujian kesetaraan pendidikan untuk paket A dan B.
“Kita memberikan kesempatan kepada mereka yang putus sekolah untuk mengikuti ujian paket. Paket A dan B untuk siswa setingkat SD dan SMP,” kata Takdir.
“Tak terkecuali bagi mereka yang putus sekolah di tingkat SMA, tetap kita rangkul dan masukkan ke SKB paket C,” tambahnya.
Saat ini kata Takdir, pemerintah terus melakukan perbaikan sarana dan prasarana agar siswa lebih mudah mengakses pendidikan, khususnya di wilayah pelosok. (Njm)