“Pola pemberdayaan juga tetap dilakukan dengan memberikan pelatihan pemberdayaan bagi purna PMI dan keluarganya, termasuk jaminan sosial lainnya,” lanjutnya.
Dari data yang dihimpun oleh SBMI Cabang Maros, kata Chaidir menguraikan, ada kurang lebih 250 orang purna PMI yang tercatat dan diperkirakan menembus angka 1.000-an dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Maros dan didominasi oleh perempuan.
“Kami berkolaborasi dengan BP3MI Sulsel dalam melaksanakan pelatihan pemberdayaan yang telah diprakarsai sejak tahun 2023, dan hingga saat ini telah memberikan manfaat kepada kurang lebih 100 org purna PMI yang telah dilatih dan diharapkan dapat membangun kemandirian,” paparnya.
Chaidir Syam didaulat menjadi pembicara di forum ini karena dinilai punya komitmen dan kontribusi terhadap perlindungan pekerja migran.
Simposium bertema Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia itu, dibuka oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional, Penny Dewi Herasati.
Turut hadir, kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia, Gita Shabarwal dan Kepala Perwakilan UNDP untuk Indonesia, Norimasa Shimomura serta Perwakilan kementrian terkait dan lembaga pendidikan. (***)