Turikale, MAROSnews.com – Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Butta Salewangan memblokade jalan poros Makassar-Maros saat melakukan aksi demonstrasi menyuarakan penolakan terhadap oligarki dan politik dinasti, Jumat siang (23/08/2024).

Selain memblokade jalan, pengunjuk rasa juga membakar ban di tengah jalan. Sempat terjadi aksi saling dorong saat petugas kepolisian berupaya menghalangi peserta aksi membakar ban di tengah jalan.

Unjuk rasa ini dipicu oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru-baru ini memutuskan bahwa Pasal 40 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bertentangan dengan konstitusi. Dalam putusan tersebut, MK menyatakan bahwa ambang batas pencalonan kepala daerah yang sebelumnya berdasarkan perolehan kursi di DPRD kini dihitung berdasarkan jumlah suara sah dalam pemilu.

Putusan tersebut dinilai membuka peluang lebih besar bagi partai politik non-dominan untuk ikut serta dalam Pilkada. Namun, keputusan ini mendapat tantangan dari Badan Legislasi DPR yang berupaya merevisi UU Pilkada dengan menambahkan syarat ambang batas hanya bagi partai yang tidak memiliki kursi di DPR.

Langkah ini dianggap oleh banyak pihak, termasuk Aliansi Gerakan Rakyat Butta Salewangan, sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat demokrasi dan supremasi hukum yang seharusnya dijaga.

Ilham Tammam, Jenderal Lapangan dalam aksi ini mengatakan bahwa “Ini bukan hanya soal aturan hukum yang dilanggar, tapi ini soal nasib demokrasi di negeri ini. Rakyat tidak bisa lagi dibungkam, dan oligarki harus dihentikan. Kita berdiri di sini karena kita tidak ingin masa depan kita dikuasai oleh segelintir orang yang hanya memikirkan kekuasaan.”

Selain isu nasional, pengunjuk rasa juga mengangkat isu lokal terkait transparansi anggaran KPU soal kemungkinan munculnya calon tunggal dalam Pilkada Maros, dan mendesak DPRD Maros untuk segera membahas Perda Ketenagakerjaan serta Dewan Literasi.

Aksi unjuk rasa ini sempat menyebabkan kemacetan arus lalu lintas, baik dari arah Maros ke Makassar maupun sebaliknya. Meski sempat terjadi gesekan kecil antara peserta aksi dan petugas kepolisian, namun aksi ini berlangsung aman dan kondusif. (***)