Tompobulu, MAROSnews.com – Pimpinan aliran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa, Patta Bunga, menghilang dan tak berada di rumahnya saat didatangi petugas gabungan TNI-Polri.

Petugas hanya menemui sejumlah pengikutnya saat tiba di rumahnya di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu.

Karena tak berhasil menemui sang pimpinan, personel gabungan yang dipimpin Kapolsek Timpobulu bersama Danramil ini terpaksa hanya mengintrogasi beberapa pengikunya yang ada di rumah tersebut.

“Yang ada hanya beberapa pengikutnya saat tim gabungan tiba dan melakukan introgasi,” kata Kapolsek Tomlobulu, AKP Makmur.

“Tim juga menemukan spanduk silsilah penganut tarekat anak loloa serta tasbih ukuran besar yang terpajang didinding,” tambahnya.

Lebih lanjut, Makmur menjelaskan bahwa menurut keterangan pengikutnya, tarekat anak loloa memiliki pengikut sekitar 50 orang yang berdomisili di Kecamatan Tompobulu, sebagian di luar Maros.

“Pengikutnya sekitar 50 orang, warga sekitar dan sebagian berdomisili luar Maros,” jelasnya.

Makmur mengungkapkan bahwa aktifitas tarekat anak loloa ini melakukan dzikir bersama setiap malam Senin usai salat Isya. Dzikir dipimpin langsung Patta Bunga.

“Setiap malam Senin sehabis Isya mereka melakukan dzikir. Pengikutnya beli rompi seharga Rp 250 ribu yang digunakan untuk salat,” ungkap Makmur.

Adapun aliran Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa ini dianggap sesat karena menambahkan rukun Islam menjadi 11 dan tidak sesuai dengan akidah Islam.

Pengikut aliran ini juga diajarkan untuk tidak menunaikan ibadah haji di Makkah. (*)