Turikale, MAROSnews.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Maros mengidentifikasi sejumlah masalah terkait ketidaksesuaian prosedur dan ketepatan waktu dalam distribusi logistik Pilkada 2024 saat melakukan pemetaan potensi kerawanan.

“Beberapa hal yang kami identifikasi sebagai potensi kerawanan yakni adanya logistik pemilihan yang tidak tepat prosedur, tepat jumlah, tepat jenis, dan tepat waktu pengadaan,” kata Ketua Bawaslu Maros, Sufirman, saat meninjau gudang logistik KPU Maros di Jalan Azoka, Kecamatan Turikale, Minggu (22/09/2024).

“Termasuk soal surat suara pada saat produksi harus sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang sudah ditentukan,”lanjutnya.

Potensi kerawanan lainnya kata Sufirman, yakni pada aspek keamanan gudang penyimpanan, proses sortir dan pendistribusian logistik yang tidak tepat sasaran.

Produksi Logistik

Selain memetakan potensi kerawanan, Sufirman menjelaskan pihaknya juga akan melakukan pengawasan pada proses produksi logistik pemilihan. Hal ini untuk memastikan kepatuhan penyelenggara dan perusahaan sebagaimana SOP yang diterapkan oleh KPU. Termasuk, memastikan perusahaan tersebut tidak berafiliasi dengan peserta pemilihan.

“KPU harus bisa memastikan perusahaan percetakan surat suara menjaga kerahasiaan, keamanan dan keutuhan surat suara. Surat suara dicetak berdasarkan jumlah DPT ditambah 2 persen, juga memperhatikan dengan baik kebutuhan daftar logistik bagi kelompok penyandang disabilitas,” paparnya.

Lebih jauh, Sufirman mengungkapkan Bawaslu Maros juga akan mendorong KPU Maros untuk menyusun manajemen logistik dan manajemen risiko secara komprehensif. Hal ini dilakukan untuk menekan potensi masalah yang mungkin timbul selama proses pengadaan dan pendistribusian logistik Pemilihan Serentak 2024.

“Kami berharap pengadaan logistik jadwalnya benar-benar disusun baik, termasuk penyusunan memperhatikan kebutuhan disabilitas. Lalu estimasi waktu yang sangat penting mulai dari proses produksi sampai distribusi,” tutup Kordiv. SDM, Organisasi, Diklat, Data dan Informasi Bawaslu Maros. (***)