Mandai, Marosnews.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros menggelar Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata.

Dalam pelatihan tersebut Dinas Pariwisata Maros memberikan kesempatan bagi para pengelola wisata menambah pengetahuannya dalam meningkatkan pengelolaan tempat wisata secara profesional dan berdaya saing.

Bupati Maros AS Chaidir Syam yang hadir dalam acara pembukaan pelatihan menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi destinasi wisata yang yang sempat ditutup karena pandemi Covid-19.

“Kita sagat terpuruk tahun lalu dengan ditutupnya seluruh tempat wisata di Kabupaten Maros. Meskipun begitu, kita sekarang bisa bersyukur sudah ada beberapa destinasi yang sudah mulai beroperasi,” ungkap Chaidir.

Chaidir melanjutkan, dengan dibukanya beberapa destinasi wisata, pengelola tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan (protkes). Mantan Ketua DPRD Maros ini mewanti agar protkes tetap diberlakukan secara ketat.

Selain itu, Chaidir juga menyinggung permasalahan yang paling menonjol dalam pengelolaan kawasan wisata adalah keberadaan sampah. Chaidir pun sangat mengapresiasi pelatihan kebersihan yang Dinas Pariwisata Maros.

“Meskipun wisata kita cantik, tapi jika pengelolanya tidak memperhatikan kebersihan, para wisatawan tidak akan nyaman saat berkunjung dan bisa jadi tidak datang lagi,” kata Chaidir.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros, Yusriadi Arief yang sekaligus ketua panitia melaporkan banyaknya peserta sebesar 40 orang.

“Peserta yang dihadirkan hari ini berasal dari beberapa utusan, yakni pengelola tempat wisata, pengelola usaha akomodasi, kelompok sadar wisata kuliner, serta kelompok sadar wisata yang ada di Kabupaten Maros,” tuturnya.

Kabid Pariwisata Disbudpar yang akrab disapa Adi ini menjelaskan bahwa kegiatan ini akan digelar mulai hari ini, Kamis (3/6/2021) hingga Sabtu (5/6/2021) di Hotel Grand Town Maros, Kecamatan Mandai. (Ed)