MAROS – Distributor gas elpiji nonsubsidi di Kabupaten Maros sudah menaikan harga gas untuk ukuran 12 dan 5 kg. Distributor menaikan harga sebesar 15 ribu rupiah sesuai surat edaran pemerintah per tanggal 15 Februari 2022.

Berdasarkan surat edaran untuk wilayah Sulawesi Selatan, gas elpiji ukuran 12 kg dijual RP 189 ribu rupiah, naik sebesar Rp 15 ribu rupiah dari sebelumnya hanya Rp 175 ribu.

Sementara untuk ukuran bright gas ukuran 5,5 KG naik RP 11 ribu dari harga Rp 85 ribu menjadi Rp 91 ribu rupiah.

Salah satu pemilik showroom LPG di Jalan Nasrun Amirullah, Kecamatan Turikale Maros menjelaskan, harga LPG naik karena dipengaruhi konflik Rusia-Ukraina.

“Kenaikan terjadi setelah harga gas dunia melambung tinggi akibat konflik Rusia dan Ukraina. Setelah terjadi kenaikan, respon masyarakat sendiri untuk membeli mulai berkurang sementara stok di agen mencukupi,” kata Usman, pemilik showroom LPG.

Tingginya harga gas elpiji non subsidi ini diakui sangat mempengaruhi daya beli dari masyarakat. Saat ini pembeli berkurang sementara stok diagen melimpah.

Para agen gas pun berharap agar harga elpiji non subsidi bisa segera normal kembali, pasalnya banyak konsumen yang menjerit lantaran tidak mengetahui harga gas elpiji sudah mengalami kenaikan harga.