Turikale, Marosnewsw.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros bersama yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) mencanangkan 12 desa di Maros sebagai desa inklusi, Senin (5/11/2022) di Gedung Serbaguna, Kecamatan Turikale.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan pencanangan desa inklusi ini merupakan desa pilot project untuk memfokuskan pendampingan program inklusi. “Jadi ini adalah launching untuk pilot project. Piloting kita ada 12 desa yang ditetapkan untuk tahun ini,” katanya.
Lebih lanjut kata mantan Ketua DPRD Maros itu menjelaskan 12 desa yang masuk pilot project tersebut yakni Desa Toddopulia, Damai, Lekopancing, Borimasunggu, Borikamase, Mattirotasi, Minasabaji, Mangeloreng, Baruga, Tanete, Samangki dan Simbang.
“Kita berharap semua desa bisa menjadi desa inklusi. Tetapi 12 desa ini kita tetapkan untuk pembinaan khusus menjadi desa inklusi. Dan harapan kita bisa menjadi contoh untuk desa-desa lain,” jelasnya.
Dia juga mengatakan alasan dipilihnya desa ini karena sudah dilakukan asesmen terlebih dahulu. “Juga karena kepala desanya bisa memberikan kontribusi, serta komunitas di desa tersebut majemuk,” akunya.
Indikator lainnya kata dia, karena di desa tersebut memiliki konstituen disabilitas dan masyarakat yang termarjinalkan yang perlu pembenahan. “12 desa ini akan menjadi binaan selama setahun dan kita harap juga Kabupaten Maros menjadi Kabupaten Inklusi,” sebutnya.