Marosnews.com – Ketua DPC Demokrat Kabupaten Maros, Amirullah Nur Saenong, segera meninggalkan Partai Demokrat dalam waktu dekat ini. Langkah ini diambil karena kecewa dengan keputusan DPP Demokrat yang menunjuk Ni’matullah sebagai Ketua Demokrat Sulsel.
Amirullah sendiri tergabung dalam barisan 16 Ketua DPC Demokrat se-Sulsel yang menolak laporan pertanggungjawaban Ni’matullah pada Musda ke-4 di Hotel Four Points By Sheraton Desember 2021 lalu.
Amirullah menjelaskan mundur dari Demokrat karena telah menolak laporan pertanggungjawaban Ni’matullah. Bahkan dengan tegas, mantan anggota DPRD Maros ini meminta Ni’matullah agar tidak mengomentari kader yang pindah.
“Saudara Ni’matullah jangan komentari kader yang mau pindah, itu hak kader dalam sebuah organisasi. Sekarang itu tugas Ni’matullah mewujudkan visi misinya dalam fit and proper test kemarin,” kata Amirullah dalam jumpa pers, Sabtu (11/6/2022).
Dalam keterangan persnya, Amirullah juga mengenang masa kejayaan Demokrat yang pernah meraih posisi kedua di Sulsel pada 2014 lalu. Saat itu Demokrat Sulsel meraih 11 kursi, hanya kalah dari Golkar yang dipimpin Gubernur Syahrul Yasin Limpo saat itu.
Pada pemilu 2019, Demokrat turun ke posisi keempat, di bawah Golkar 13 kursi Nasdem 12 kursi dan Gerindra 11 kursi.
“Kita doakan Demokrat Sulsel ke depan minimal mempertahankan posisi 4 besar. Jangan sampai turun ke posisi kelima atau keenam. Itu tugas saudara Ni’matullah,” katanya.
“Presiden BJ Habibie secara kesatria memutuskan tidak mencalonkan diri sebagai calon presiden setelah LPJ ditolak. Untuk itu kami secara kesatria ingin mundur dan tidak ingin lagi dipimpin saudara Ni’matullah. Analoginya sama saja saya muntah, saya jilat lagi air liur saya. Iya toh,” tambahnya.
Meninggalkan Demokrat, Amirullah mengaku sudah tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai ketua.
“Jadi saya tidak akan mencalonkan diri lagi, silakan cari pengganti Ketua Demokrat Maros. Apakah mau menunjuk kambing sepotong, orang sepotong jadi ketua, itu haknya saudara Ni’matullah,” tegasnya.