Marosnews.com – Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman didampingi Ketua TP-PKK Sulsel, Naoemi Octarina dan Kadis Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandin, melepas 120 Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD) dalam Program Aksi Stop Stunting Tingkat Provinsi Sulsel di Hotel Dalton, Kamis (09/02/2023).

TP Gizi Desa tahun ini akan turun ke 120 desa lokus di 24 kabupaten/kota. Sejak 2020 Aksi Stop Stunting sejauh ini telah menangani di 395 desa lokus.

Mereka akan bertugas melaksanakan intervensi spesifik berupa pendampingan gizi pada keluarga dengan kelompok: 1.000 hari pertama kehidupan, anak di bawah 2 tahun, ibu hamil, remaja putri dan pra konsensi (kondisi kesehatan orang tua sebelum terjadi pembuahan).

“Berbagai persoalan stunting di lapangan. Para pendamping menjadi agent perubahan dalam penanganan stunting di masyarakat. Ini arahan Bapak Presiden harus kita sukseskan,” kata Andi Sudirman Sulaiman.

Adapun berdasarkan dua indikator, yakni Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Provinsi Sulsel menunjukkan prevalensi stunting yang menurun menjadi menjadi 27,2 persen. Sedangkan EPPGBM di tahun 2022 menjadi 8,61 persen juga turun.

Selain itu, Gubernur menekankan agar para pendamping gizi selain memberikan sosialisasi dan edukasi terkait gizi, juga agar masyarakat pro pada melahirkan normal dan 6 bulan pemberian ASI Ekslusif serta dilanjutkan dengan ASI hingga usia 2 tahun.

Para pendamping dimintanya mengenal wilayah kerja dengan baik termasuk masyarakatnya dan dapat melakukan penelitian terkait kecendrungan penyebab terjadinya stunting.