MAKASSAR – Covid-19 varian Omicron ditemukan di Kabupaten Takalar. Kasus ini merupakan yang pertama di Sulawesi Selatan.
Warga yang terdeteksi Omicron ini merupakan seorang pria, inisial NA (27), berada di Dusun Barua, Kelurahan Bontomarannu, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.
Diketahui NA pernah bekerja di perusahaan ikan/telur di Dobo, Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Selain positif covid-19, NA juga punya penyakit penyerta (komorbid). Dia pulang ke Takalar sejak 5 Oktober 2021 lalu.
Sebelumnya NA berobat jalan di Puskesmas Bontomarannu karena dispepsia. Desember 2021 ia mulai mengeluh lemas dan sesak nafas pada akhirnya menjalani rawat inap di RSUD Padjonga Dg Ngalle.
Dikutip dari Alodokter.com, Dispepsia adalah sekumpulan gejala nyeri pada bagian perut, seperti perut terasa penuh, kembung, sakit perut dan nyeri ulu hati. Namun dispepsia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit atau gangguan pencernaan.
Januari 2022 dilakukan swab, hasilnya positif. Usai pendalaman lebih jauh, pemeriksaan sequencing (WGS) dari PHEOC dan Litbangkes Jakarta pada 20 Januari, petugas memastikan NA terpapar Covid-19 varian Omicron.
Masyarakat Diminta Kurangi Mobilitas
Sekaitan dengan penemuan varian Omicron pertama di Sulsel tersebut, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman meminta masyarakat waspada dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Plt Gubernur juga meminta agar masyarakat mengurangi mobilitas ke luar rumah atau melakukan perjalanan daerah selama tidak terlalu mendesak.
“Sudah ada ditemukan satu orang yang positif varian omicron, tentu harus waspada untuk mencegah penyebaran kepada seluruh masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan,” sebutnya, Minggu (23/1/2022).
Menurutnya, patuh pada prokes Covid-19 dan mengurangi mobilitas merupakan langkah efektif dalam mencegah lonjakan penyebaran kasus varian Omicron tersebut.
“Kurangi mobilitas dan kerumunan, tetap mengikuti protokol kesehatan, pentingnya 5M. Wujudkan kewaspadaan itu dalam tindakan nyata,” tuturnya.
Selain itu, Plt Gubernur Sulsel juga ajak masyarakat agar melakukan vaksinasi. Upaya untuk membentuk herd immunity (kekebalan kelompok).
“Vaksin adalah ikhtiar kita meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus menghindari kondisi ‘fatality’ ketika terpapar Covid-19. Mari memastikan diri telah melakukan vaksinasi. Jaga kesehatan, imun di tengah kondisi pandemi,” pungkasnya.