Turikale, Marosnews.com – Anggota Bawaslu Sulsel, Alamsyah, menyampaikan tantangan di era digitakisasi saat ini adalah pentingnya menakar keaslian informasi.
“Penyebaran informasi begitu cepat sampai dalam genggaman, sehingga sangat penting mengkategorikan informasi antara yang asli dan berita bohong, ujaran kebencian atau isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan),” katanya.
Statemen tersebut disampaikan Alamsyah dalam Dialog Public Thematic Bawaslu Maros di Warkop Bagas Maros, Kecamatan Turikale, Senin (25/09/2023). Dialog ini mengangkat tema “Generasi Muda dan Transformasi Digital Dalam Mencegah Penyebaran Hoaks Pada Pemilihan Umum Tahun 2024”.
Bawalsu sebagai lembaga pengawas pemilu, kata Alamsyah, berkewajiban mensosialisasikan pentingnya menangkal informasi hoaks atau ujaran kebencian dan isu sara dalam perhelatan Pemilu 2024.
“Dengan dunia digital kita tidak perlu keluar untuk menjangkau informasi. Yang mau diuji adalah keaslian. Penting untuk mengetahui indikator untuk menguji itu (keaslian informasi),” bebernya.
Alamsyah menganjurkan pemilih proaktif mencari informasi agar tidak terjebak hoaks ataupun ujaran kebencian, apalagi isu sara
“Persentase sekarang ini kita lebih melek teknologi di WhatsApp. Banyak pesan di teruskan. Itukan tidak diketahui sumbernya. Makanya penting di sini mengetahui keasliannya. Sumbernya harus jelas. Diantaranya bisa mengakses informasi dari Bawaslu terdekat atau Dinas Infokom,” tutup Alamsyah yang juga sebagai Kordinator Divisi Hubungan Masyarakat Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan.
Dialog ini dihadiri 50 peserta dari perwakilan organisasi kepemudaan se Kabupaten Maros. (***)
Rls