Tompobulu, Marosnews.com – Pemkab Maros mengalokasikan dana sharing APBD ke SDM PKH senilai Rp 500 juta di tahun 2021.
Nominal tersebut menjadikan Maros sebagai kabupaten tertinggi yang memberikan alokasi dana sharing ke SDM PKH dalam mendukung pelaksanaan Pogram Keluarga Harapan (PKH) Wilayah II Provinsi Sulsel tahun 2021.
Wilayah II Provinsi Sulsel terdiri dari Maros, Makassar, Gowa, Pangkep, Pare-pare, Barru, Takalar dan Sidrap.
“Untuk dana sharing APBD Maros tahun 2021 sebesar Rp 500 juta, itu sudah termasuk kegiatan rapat koordinasi dan honor. Tahun 2022 insya Allah sama dan tahun 2020 juga nilainya hampir sama dengan tahun ini,” kata Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam.
Chaidir sendiri mengaku sangat mengapresiasi kerja-kerja SDM PKH, khususnya di Maros.
“Karena sangat mendukung penuh program PKH, makanya kami memberikan dana sharing yang tinggi ke SDM PKH. Ini bentuk komitmen kami dalam memberi dukungan terhadap program ini sehingga angka kemiskinan di Maros bisa terus menurun,” ujarnya
Pemkab Maros Dominasi Penghargaan PKH Award 2021
PKH Award 2021 digelar di Desa Pucak kecamatan Tompobulu selama dua hari, Sabtu (18/12/2021) hingga Minggu (19/12/2021).
Kegaiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Jambore SDM PKH.
Dalam PKH Award 2021 ini, Maros mendominasi dengan mendapat 9 penghargaan dari 19 kategori yang dilombakan.
Beberapa penghargaan yang diterima PKH Maros yakni terbaik I atas maksimalisasi Pelaksanaan Edukasi dan Sosialisasi IKRAR KPM PKH Wilayah II Provinsi Sulsel.
Selain itu juga ada kategori pemenang tunggal, kategori laporan aktifitas terbanyak, serta kategori khusus yang diberikan kepada SDM PKH perorangan yang berprestasi.
Sementara itu, Ketua Regional PKH Sulawesi, Masyhar, dalam sambutannya berterima kasih atas kerja-kerja sosial SDM PKH.
Pihaknya mengapresiasi penuh kepada daerah-daerah atas dukungan kerja-kerja di Sulsel.
“Di sulsel ada 1.600 SDM yang bertugas menggerakkan bantuan sosial agar tepat sasaran dan tepat waktu. Dan ada 400 ribu lebih keluarga pemerima manfaat dengan anggaran yang disalurkan lebih dari Rp1 Triliun,” ujarnya.
Target PKH sendiri kata Masyhar, yakni menurunkan angka kemiskinan, sehingga upaya sinergi dan kolaborasi terus dilakukan.
“Sebelumnya kita sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 1 digit, tapi karena pandemi menghantam, angka kemiskinan kembali naik. Tapi kita berharap kedepan setelah kembali pulih angka kemiskinan bisa turun lagi,” pungkasnya.