Hal yang menjadi perdebatan kata Chaidir adalah terkait penyertaan modal yang diberikan Pemda ke Perusda. “Teman-teman di DPRD melihat bagaimana proses dari anggaran tersebut tidak dipergunakan dengan baik, ada yang berpendapat jika hanya digunakan untuk biaya operasional saja,” ujarnya.

Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu juga mengungkapkan sejauh ini sudah ada tiga perusda yang memiliki catatan buruk. “Beberapa tahun yang lalu memang ada perusda pertanian dan perusda aset. Namun perusda tersebut tidak berjalan dengan baik, akhirnya dibubarkan,” ungkapnya

“Kami cari tau terlebih dahulu apa memang perusahaan daerahnya yang kurang bagus atau orang – orang di dalamnya, namun jika yang bermasalah itu orang yang ada di dalam, kita ganti saja,” pungkasnya.

Perusda PT Bumi Maros Sejahtera tersebut bergerak di bidang pergudangan dipimpin oleh Direktur Utama Hermanto Syahrul. Dia merupakan mantan anggota DPRD Maros. Selain itu ada juga Lukman sebagai Direktur, Zulkifli sebagai Komisaris Utama, serta Ananda Dwi Putri sebagai Komisaris.